Contoh Profil Desa & Kelurahan, Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur

Sindopos.com - Profil Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur.
Peta Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur

Desa Sukodono merupakan salah satu dari 12 desa di wilayah Kecamatan Donorojo, yang terletak 2,5 Km ke arah Selatan dari kota Kecamatan,  Desa Sukodono mempunyai luas wilayah seluas 728 hektar. Adapun batas-batas wilayah desa Sukodono:

BATAS DESA
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat


Iklim Desa Sukodono, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Sukodono Kecamatan Donorojo.

Sejarah Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur


Cerita dari sesepuh desa dan beberapa tokoh masyarakat desa Sukodono dapat diuraikan dengan singkat bahwa Desa Sukodono telah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda. Pada saat itu tentunya kondisi desa masih belum menentu karena masyarakat merasa tertekan oleh kekuatan fisik oleh tentara Belanda. Walaupun masyarakat desa dalam cengkraman tentara Belanda namun sudah ada pimpinan desa yang disebut Ki Demang. Ki Demang merupakan seorang  yang sangat berpengaruh pada saat itu dan ditunjuk oleh tentara Belanda untuk memimpin desa sampai tahun 1942. Pada tahun itu sebetulnya sudah ada pembangunan-pembangunan yang diprakarsai oleh tentara Belanda tetapi hanya sebatas pelebaran jalan dan jembatan yang dikerjakan secara swadaya bersama-sama masyarakat.
Beberapa tahun berselang datang para tentara Jepang yang berkeinginan menguasai desa dan mengatur desa sehingga nama Ki Demang diganti menjadi Lurah dengan disertai pembantu-pembantunya guna kelancaran tugas dalam memimpin desa.
Apalagi letak desa Sukodono yang jauh dari pusat pemerintahan sedangkan kondisi tanahpun masih belum bisa menghasilkan yang optimal untuk kebutuhan masyarakat.
Kehidupan masyarakat tentunya sudah sangat tradisional, namun berkat kegigihan masyarakat yang diprakarsai oleh petinggi desa kondisi desa Sukodono semakin mengarah ke kegiatan-kegiatan yang bersifat kerja bakti dan gotong royong masyarakat.
  1. Latar Belakang Desa Sukodono
Latar belakang Sukodono diawali dengan turunya Raja Jenggala Manik dari Kerajaan Kediri Pada tahun 1341 Masehi yaitu sang Prabu Hino Kerta Pati alias Panji Asmoro Bangun keluar dari kerajaan dan menjadi Ande-ande lumut yang bertempat di Dusun Dadapan ikut seorang janda yang disebut “Mbok Rondo Dadapan”.
Karena dengan tampangnya Panji Asmoro Bangun, banyak para wanita cantik yang jatuh cinta kepadanya.
Diantaranya adalah Dewi Sekar Taji alias Galuh Candra Kirana. Galuh Candra Kirana dengan pakaiannya yang jelek maka justru malah diterima oleh Si Ande-Ande Lumut alias Panji Asmoro Bangun. Pada waktu itu kakak iparnya yang bernama Raden Sukonandi mendapat perintah dari Romo Dalem yaitu Prabu Kertanegara dari Kerajaan Kediri, agar supaya mereka menemui adiknya Dewi Sekar Taji menjadi Prajurit di wilayah Bedali.
Dan akhirnya Raden Sukonandi berangkat dan berhasil menemui adiknya lalu mereka mengabdi pada adiknya Dewi Sekar Taji di wilayah Bedali. Pada waktu mereka berada di tempat adiknya lalu mereka bersemedi.
Pada waktu bersemedi mereka mendapat petujuk dari yang Maha Kuasa.Dalam petunjuk tersebut Raden Sukonandi agar membuka hutan atau babat yang akhirnya Raden Sukonandi dan didukung oleh para prajurit dari Kerajaan Kerta Negara membabat hutan yang bisa dijadikan desa. Yaitu desa yang diberikan nama Desa Sukodono.
  1. Asal Usul Desa Sukodono
Desa Sukodono pertama kali ditemukan dan dibuka oleh Raden Sukonandi. Awalnya Desa Sukodono merupakan sebuah hutan belantara. Dan dalam perjalanannya atau mengembara Raden Sukonandi bersemedi di wilayah Bedali. Dalam semedinya Raden Sukonandi mendapat petunjuk agar membuka hutan. Yang akhirnya terjadilah hutan tersebut menjadi sebuah desa yaitu Desa Sukodono. Dan nama Sukodono diambil dari nama Raden Sukonandi yang diambil dari kata “SUKO”, sedangkan “DONO” diambil dari palilah atau izin yaitu Raden Sukonandi mendapat izin dari Prabu Kertanegara di Kerajaan Kediri dan akhirnya dapat disimpulkan menjadi nama Desa Sukodono.
Dan sebagaimana tanda keberhasilannya Raden Sukonandi membuat sumber yaitu Sumber Mbeji yang sampai sekarang masih ada. Yaitu terletak di Dusun Salak Desa Sukodono. Sedangkan Sumber Mbeji punya makna yaitu mengandung maksud “Ngombe Dadi Siji”. Yang artinya minumnya semua warga Desa Sukodono menjadi satu di sumber Mbeji.
Di dalam membuat Sumber Mbeji Raden Sukonandi sambil bersabda dan disaksikan oleh para prajurit. Adapun isinya “Bahwa sumber ini saya berinama Sumber Mbeji”
Setelah Raden Sukonandi selesai membuat Sumber Mbeji lalu mereka bersabda “para rakyat adiknya Dewi Sekar Taji, Jangan minum Sumber Mbeji kalau belum sisanya rakyat saya”. Setelah selesai membuat Sumber Mbeji lalu Raden Sukonandi timbul angan-angan untuk mencari adiknya. Setelah mereka cari akhirnya ketemu dan ternyata Dewi Sekar Taji sudah mendirikan Sebuah desa yaitu Desa Sekar.
Kemudian selanjutnya Raden Sukonandi datang dan menemui adiknya Dewi Sekar Taji dan sambil memberikan pakaian untuk adiknya sang Dewi Sekar Taji memberikan pakaian tersebut Dewi Sekar Taji menolak dan tidak mau memakainya. Dan minta agar pakaian tersebut untuk di bawa pulang kembali oleh kakaknya Raden Sukonandi. Akhirnya Raden Sukonandi kembali pulang dan setelah sampai padepokan dengan rasa kecewa hatinya. Sampai- sampai pakaian adiknya Dewi Sekar taji di buang ke hutan.
Dengan keajaiban dunia maka dengan di buangnya pakaian tersebut maka menjadi sumber atau sendang dan Raden Sukonandi Berkata “Hai para prajurit saksikan bahwa ini nanti kalau ada majunya jaman akan menjadi Sumber Sendang. Sumber Sendang berawal dari pakaian Dewi Sekar Taji yang dibuang ke hutan.Sumber tersebut terletak di Dusun Karang Endek Desa Sukodono.

  1. Asal Mula Bersih Desa Sukodono
Dengan terjadinya Desa yang diberi nama oleh Sukonandi, yaitu Desa sukodono tadi agar semakin lama semakin maju dan di dukung oleh para rakyat kanan kiri.
Maka Raden sukonandi bersamaan dengan Bulan Besar Rii Anggoro Kasih Tanggal 29 berhasil mengumpulkan para prajurit dan rakyat di Desa Sukodono, bersamaan pula waktu penen para petani yang juga merupakan luapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam bentuk “Memetri Desa dengan bersenang-senang”.Ataupun di sebut Bersih Desa.
Sedangkan para prajurit dan rakyat hanya mematuhi perintah dari Raden Sukonandi, ada  yang ngidung, ada yang kekuatan, ada yang bersemedi, dan ada yang main judi.
Semua itu atas kemauan dari Raden Sukonandi. Dan waktu Raden sukonandi menjabat
sebagai pemimpin Desa Sukodono masuk wilayah Kerajaan Kediri. Setelah Kediri runtuh Desa Sukodono masuk Kerajaan Majapahit, lalu setelah Majapahit runtuh, Desa Sukodono ikut wilayah Kerajaan Mangku negaran dan terus Mataram sampai Indonesia merdeka.
Setelah Indonesia merdeka maka ada pembagian wilayah dan Desa Sukodono masuk Propinsi Jawa Timur yaitu di Kabupaten Pacitan.
Sebelum Indonesia merdeka Desa Sukodono dipimpin oleh seorang Bekel. Setelah Indonesia merdeka tahun 1945 Desa Sukodono dipimpin oleh Kepala Desa. Adapun silsilah pemimpin Desa Sukodono:
  1. Bapak Dulah dari dusun Kebon Seorang Bekel (1907-1912)
  2. Bapak Poredjo dari Dusun Pager Gunung Seorang Bekel (1912-1942)
  3. Bapak Somodikromo dari Dusun Kebon Seorang Bekel (1942-1954)
  4. Bapak Tjipto Sudarmo dari Dusun Gedangan Seorang Kepala Desa (1954-1957)
  5. Bapak S Sudjono dari Dusun Gedangan Seorang Kepala Desa (1957-1977)
  6. Bapak Maroeto dari dusun Krajan Seorang Kepala Desa (1977-1982)
  7. Bapak Kasmoredjo dari Dusun Salam Seorang Kepala Desa (1982-1992)
  8. Bapak Sumadi dari Dusun Krajan Seorang Kepala Desa (1992-2001)
  9. Supriyanto S.pd dari Dusun Krajan Seorang Kepala Desa (2002 sampai sekarang )

Demografi Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur


Desa Sukodono terdiri dari 10 dusun dengan jumlah penduduk 3571 Jiwa, 1041 KK, 275 RTM dengan perincian sebagaimana tabel berikut;

Tabel II.1: Jumlah Penduduk
No.
Jenis Kelamin
Jumlah
1.
Laki – Laki
1746  Orang
2.
Perempuan
1825  Orang
3.
Kepala Keluarga
                10 41  KK

Tabel II.2: Jumlah Penduduk Menurut Umur
No.
Umur (Tahun)
Jumlah (Jiwa)
1.
> 65
145
2.
60 - 65
502
3.
55 – 60
716
4.
50 – 55
475
5.
45 – 50
250
6.
40 – 45
192
7.
35 – 40
152
8.
30 – 35
164
9.
25 - 30
161
10.
20 – 25
157
11.
15 – 20
155
12.
10 – 15
149
13.
5 - 10
156
14.
< 5
197
Jumlah
3571



Keadaan Sosial Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Sukodono adalah sebagai berikut

Tabel II.3: Tingkat Pendidikan Masyarakat
No.
Tingkat Pendidikan
Jumlah ( orang )
1.
Tidak Sekolah / Buta Huruf
713
3.
Tidak Tamat SD/Sederajat
461
4.
Tamat SD / sederajat
1706
5.
Tamat SLTP / sederajat
237
6.
Tamat SLTA / sederajat
281
7.
Tamat D1, D2, D3
31
8.
Sarjana / S-1
40


Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Sukodono adalah sebagai berikut

Tabel II.4: Kesenian Masyarakat
No.
Jenis Kesenian
Jumlah Kelompok
Status
1.
Jaranan Enem
1
Tidak Aktif
2.
Reog
2
Aktif
3
Terbangan
2
Tidak aktif


Keadaan Ekonomi Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan


Karena Desa Sukodono merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut:
9
Tabel II.5: Mata Pencaharian Penduduk
Status
Jumlah
PNS
21
ABRI dan Polri
4
Guru
22
Bidan
2
Perawat
2
Petani
1460
Pedagang
156
Supir
17
Swasta
276


Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Sukodono adalah sebagai berikut :

Tabel II.6: Kepemilikan Ternak
Ayam/itik
Kambing
Sapi
Kerbau
Lain-lain
700
871
667
0
0


Pembagian Wilayah Desa Desa Sukodono Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan


Secara administratif pembagian wilayah, sebagai berikut:

Tabel II.7: Pembagian Wilayah Desa

NO
DESA
DUSUN
RW
RT

1

SUKODONO

10

10

32

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form