Pacitan, 22 Desember 2025 – Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Daerah Pacitan menggelar kegiatan Affiliate Training bertema “Digitalisasi dalam Genggaman Perempuan, Fleksibilitas Menembus Batas” pada Minggu, 21 Desember 2025. Acara yang diikuti puluhan perempuan dari berbagai kalangan di Pacitan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Milad FORHATI ke-27 sekaligus memperingati Hari Ibu ke 97.
Kegiatan yang berlangsung di meeting room PLUT Pacitan ini bertujuan untuk membekali perempuan dengan keterampilan digital marketing, khususnya affiliate marketing, agar mereka dapat meningkatkan skill, belajar lebih praktis, memiliki waktu yang lebih fleksibel dan mandiri secara ekonomi, Di era digital saat ini, peluang bisnis online semakin terbuka lebar, dan FORHATI Pacitan melihat ini sebagai kesempatan emas bagi perempuan untuk berkembang.
Acara dibuka secara resmi oleh Presidium Kahmi Pacitan, Nurul Hadi Mustofa. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui teknologi. “FORHATI sebagai organisasi alumni perempuan HMI selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian perempuan Indonesia. Kegiatan ini adalah wujud nyata dari semangat itu, terutama di momentum Milad Forhati dan Hari Ibu,” ujar Nurul Hadi Mustofa.
Hadir sebagai narasumber adalah Eko Setyawan dari Komunitas Blogger Pacitan, yang menyampaikan materi tentang strategi affiliate marketing, cara memanfaatkan platform digital seperti media sosial dan e-commerce untuk menghasilkan pendapatan pasif. “Affiliate marketing memungkinkan perempuan untuk bekerja dari rumah, fleksibel sesuai waktu luang, tanpa modal besar. Cukup dengan smartphone, kita bisa menembus batas geografis dan meraih pasar nasional bahkan internasional,” papar Eko Setyawan.
Narasumber lainnya Desanti Rizky, dosen sekaligus praktisi digital marketing yang berpengalaman. berbagi pengalaman praktis dalam content creation untuk mendukung affiliate. Ia menekankan pentingnya konten berkualitas yang autentik untuk membangun audiens setia. “ Dengan digital marketing yang berkualitas, perempuan bukan sekedar sebagai pengguna tapi aktor utama yang memanfaatkan teknologi sebagai kekuatan untuk kemandirian dan keberlanjutan.” terangnya.
Koordinator Presidium FORHATI Pacitan, Sittah Aaq, dalam penyampaiannya menegaskan bahwa di era digital, perempuan bisa berkembang, mandiri, dan produktif tanpa harus meninggalkan peran utama mereka. “Kami ingin perempuan Pacitan tidak hanya menjadi konsumen digital, tapi juga produser dan entrepreneur. Digitalisasi ada dalam genggaman mereka, memberikan fleksibilitas untuk menyeimbangkan tugas domestik dan karir,” ungkap Sittah Aaq dengan antusias.
FORHATI, yang berdiri sejak 12 Desember 1998 sebagai organisasi semi-otonom alumni perempuan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), konsisten menggelar program pemberdayaan perempuan di berbagai daerah, termasuk Pacitan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk memanfaatkan teknologi demi kemandirian ekonomi. Dengan semangat “Perempuan Berdaya dan Berkarya”, kegiatan ini menjadi bukti bahwa digitalisasi bukan lagi mimpi, melainkan alat nyata dalam genggaman perempuan untuk menembus segala batas.


