Ketua HMI Cabang Pacitan, Roky Prima Utama, menyebut peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan tragedi kemanusiaan yang menunjukkan wajah represif aparat terhadap rakyat kecil. “Nyawa rakyat tidak boleh diperlakukan murah. Negara harus bertanggung jawab, dan aparat yang terlibat harus diadili,” tegas Roky.
HMI Pacitan menilai bahwa insiden ini telah menambah daftar panjang pelanggaran aparat terhadap warga sipil. Oleh karena itu, mereka mendesak agar pengusutan dilakukan secara terbuka dan tidak ada fakta yang ditutup-tutupi.
“Kami menuntut pengusutan tuntas tragedi ini, transparansi penuh kepada publik, dan penghentian segala bentuk tindakan represif. Jika tuntutan ini diabaikan, kami tidak segan untuk menggerakkan massa dan turun ke jalan. HMI Pacitan siap mengepung DPRD dan Polres sebagai bentuk perlawanan rakyat,” ancam Roky.
Menurutnya, HMI tidak akan diam melihat rakyat terus menjadi korban ketidakadilan. “Kami akan bergerak! Jangan anggap enteng suara mahasiswa. Tragedi Affan adalah luka kita bersama, dan luka ini hanya bisa disembuhkan dengan keadilan,” pungkasnya dengan lantang.