Masyarakat Desak Panitia Hari Jadi Pacitan ke-272 Batalkan Salah Satu Agenda

Sindopos.com - Masyarakat Pacitan Peduli Lingkungan dan Seasoldier Pacitan Protes Pelepasan Ratusan Lampion Pada Peringatan Hari Jadi Pacitan ke-272.

surat-keberatan-pelepasan-balon-udara-release
Surat Keberatan Masyarakat Pacitan Peduli Lingkungan & Seasoldier Pacitan
Bulan ini pesta tahunan memperingati Hari Jadi Kabupaten Pacitan akan digelar. Sebelumnya pemkab pacitan/panitia melalui humas pemerintah kabupaten sudah merelease agenda kegiatan pesta tahunan ini melalui berbagai media.

Lihat : Agenda Kegiatan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pacitan Yang Ke-272 Tahun 2017

Rencana kegiatan dalam rangka peringatan hari jadi pacitan inipun ditanggapi beragam oleh masyarakat. Salah satunya adalah dari Masyarakat Pacitan Peduli Lingkungan yang mengajukan surat keberatan atas rencana pelepasan 272 Lampion Pada 22 Februari 2017 (sesuai jadwal). Menurut Anita Bidaryati dalam suratnya tersebut menyatakan
“Mendukung penyelenggaraan Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-272 sebagai daya tarik dan promosi potensi wisata Kabupaten Pacitan dalam upaya membangun perekonomian masyarakat. Namun demikian, pada poin bentuk kegiatan yaitu pelepasan lampion ke udara kami menyatakan keberatan.”

Berikut Isi Lengkap Dari Surat Yang Sudah Resmi Dikirimkan Kepada Panitia Hari Jadi Pacitan ke -272.



Dengan hormat,

Sehubungan dengan informasi yang kami terima terkait agenda Pesta Lampion pada tanggal 22 Februari 2017 dalam rangka Peringatan Hari Jadi Pacitan ke-272 di Pancer Door, kami Masyarakat Pacitan Peduli Lingkungan dan Seasoldier Pacitan menyatakan beberapa hal mengenai rencana kegiatan tersebut, yaitu: 

1.      Mendukung penyelenggaraan Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-272 sebagai daya tarik dan promosi potensi wisata Kabupaten Pacitan dalam upaya membangun perekonomian masyarakat. Namun demikian, pada poin bentuk kegiatan yaitu pelepasan lampion ke udara kami menyatakan keberatan.
2.      Adapun alasan keberatan kami adalah:
a.      Sama halnya seperti pelepasan balon, semua lampion yang terbang akan kembali turun ke bumi dan menjadi sampah. Meskipun lampion tersebut diklaim berbahan biodegradable (ramah lingkungan dan mudah terurai), namun penguraiannya memerlukan waktu yang lama sehingga tetap beresiko. Kawat atau benang yang digunakan dapat membahayakan hewan yang menemukan sampah lampion, apinya  beresiko menyebabkan kebakaran juga mengganggu navigasi transportasi udara dan laut. Telah banyak contoh kasus yang telah diberitakan media mengenai dampak negatif ini, seperti dalam artikel yang kami lampirkan bersama surat ini. 
b.      Penerbangan lampion sendiri merupakan kebudayaan Cina yang kemudian menjadi populer dalam berbagai perayaan. Namun demikian, karena beresiko menimbulkan bahaya, dan terutama menimbulkan sampah, pesta lampion di beberapa negara telah dilarang, seperti di Austria, Australia, Brazil, Selandia Baru, Spanyol, Jerman, sebagian Kanada, 13 negara bagian di Amerika, Vietnam, dan pembatasan di Thailand.
c.      Tanggal 21 Februari merupakan Hari Peduli Sampah Nasional. Yang pada tahun 2016, diperingati dengan pencanangan Gerakan Nasional Indonesia #BebasSampah2020. Pada saat itu tercatat sebanyak 1.024 komunitas di 155 kota/kabupaten yang terdiri dari berbagai elemen, serentak melakukan kerja bakti nasional di masing-masing wilayahnya. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung semangat dan cita-cita bergerak untuk Indonesia #BebasSampah2020. Gerakan ini memiliki makna mendalam terkait visi besar membangun kepedulian dan kebersamaan dalam Pengelolaan Sampah yang berkelanjutan. Kami berharap Kabupaten Pacitan juga dapat mendukung gerakan tersebut demi upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup serta pariwisata Kabupaten Pacitan yang lestari.
3.      Kami Masyarakat Pacitan Peduli Lingkungan dan Seasoldier Pacitan siap mendukung penuh segala kebijakan dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Pacitan yang berdampak positif bagi keberlangsungan lingkungan hidup lestari.

Besar harapan kami pesta lampion ini dapat ditiadakan dan diganti dengan kegiatan yang lebih ramah lingkungan, seperti: pesta tabuh bedug atau rontek, program tanam pohon, light show, dan lain-lain. Sehingga, upaya peningkatan pariwisata di Kabupaten Pacitan dapat beriringan dengan Gerakan Indonesia #BebasSampah2020 serta upaya mewujudkan Pacitan Berseri (Bersih, Sehat dan Lestari) sebagaimana tercantum dalam Visi, Misi dan Program Pembangunan Kabupaten Pacitan.

Demikian surat ini kami buat, atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form