International Mother’s Day; Ibu Berdaya Indonesia Berjaya


*Sulis Styorini, S.Pd.,M.Si

Hari Ibu Internasional, yang diperingati setiap tanggal 11 Mei, bukan sekadar perayaan seremonial. Lebih dari itu, hari ini menjadi momentum penting untuk merenungkan dan mengapresiasi peran serta posisi ibu dalam pembangunan manusia Indonesia. Ibu bukan hanya pengasuh atau pendidik anak dalam lingkup keluarga, tetapi juga agen perubahan yang memiliki pengaruh besar terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa.

Ibu sebagai Pendidik Pertama dan Utama

Peran ibu dalam membentuk karakter dan moral generasi penerus tidak tergantikan. Sebagai pendidik pertama, ibu menanamkan nilai-nilai dasar seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati melalui interaksi sehari-hari. Dari pelukan hangat hingga cerita sebelum tidur, ibu membentuk fondasi moral yang kuat bagi anak-anaknya. Tidak hanya itu, ibu juga berperan dalam mengasah potensi intelektual anak. Membacakan buku, mengajak berdialog, atau sekadar bermain permainan edukatif adalah cara ibu menstimulasi kreativitas dan kecerdasan anak.

Kualitas SDM Indonesia sangat bergantung pada bagaimana ibu mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Anak yang tumbuh dengan pengasuhan berkualitas cenderung menjadi individu cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan kata lain, ibu adalah arsitek utama generasi masa depan bangsa.

Pemberdayaan Ibu untuk Peran Optimal

Namun, peran strategis ini tidak akan maksimal tanpa dukungan yang memadai. Pemberdayaan ibu melalui pendidikan dan pelatihan menjadi kunci penting. Program parenting, pelatihan keterampilan, dan akses informasi berkualitas dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mendidik anak. Seorang ibu yang teredukasi tidak hanya mampu mengasuh dengan lebih baik, tetapi juga menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Pemerintah dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab besar. Kebijakan yang mendukung kesejahteraan ibu, seperti cuti melahirkan yang layak, layanan kesehatan terjangkau, dan fasilitas penitipan anak, harus menjadi prioritas. Tanpa dukungan ini, banyak ibu terpaksa memilih antara peran domestik dan kontribusi di ranah publik, padahal keduanya sama-sama penting bagi pembangunan.

Kontribusi Ibu di Luar Keluarga

Peran ibu tidak terbatas pada lingkup keluarga. Banyak ibu yang juga menjadi pekerja, pengusaha, atau aktivis sosial, memberikan kontribusi nyata dalam perekonomian, sosial, dan budaya. Untuk itu, menciptakan lingkungan yang mendukung ibu berkarya sangatlah krusial. Menghapus diskriminasi gender di tempat kerja dan memberikan kesempatan setara adalah langkah nyata yang harus diambil. Pengakuan terhadap peran ibu sebagai pilar pembangunan nasional akan memperkuat posisi mereka di masyarakat.

Hari Ibu sebagai Panggilan Bertindak

Hari Ibu Internasional bukan hanya waktu untuk mengucapkan terima kasih, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Ini adalah kesempatan untuk menghargai pengorbanan ibu sekaligus memastikan mereka mendapat dukungan yang layak. Ibu yang kuat akan melahirkan generasi yang kuat, dan generasi yang kuat adalah fondasi bagi Indonesia yang maju. Oleh karena itu, pemberdayaan ibu harus menjadi agenda bersama, melibatkan pemerintah, masyarakat, dan keluarga.

Mari jadikan Hari Ibu sebagai titik tolak untuk lebih menghargai dan mendukung ibu-ibu di seluruh Indonesia. Kemajuan bangsa ini bergantung pada bagaimana kita memperlakukan dan memberdayakan mereka. Dengan ibu yang berdaya, Indonesia tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berjaya di panggung dunia. Selamat Hari Ibu Internasional semoga semangat ini terus menginspirasi kita semua.

 

Penulis adalah Pemerhati masalah sosial, perempuan dan anak, pegiat gender equity, serta pengurus Forhati Wilayah Jawa Timur. Aktif di organisasi keperempuanan dan kemasyarakatan serta pernah menjabat sebagai ketua KPU Kab. Pacitan tahun 2019-2024.





 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form