Bencana Lombok Sulit Cari Obat Penawar

(Foto Istimewa) 
Pacitan,kabarpacitan.com- Musibah yang melanda masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat memberikan pelajaran berharga bagi seorang relawan asal Kabupaten Pacitan, Aris Nurhadi (36). Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah itu merasa penderitaan masyarakat korban gempa bumi Lombok begitu berat. Sehingga sulit mencari obat penawar. Senyum tawa warga korban bencana nampak jauh dari suasana hati yang sebenarnya.  

“Semuanya hancur, yang tersisa hanya sisa puing reruntuhan bagunan. Setiap hari terdengar tangisan anak-anak. Selama 14 hari bertugas, mereka mengajarkan bagaimana kita harus selalu banyak bersyukur karena kejadian bencana itu tidak terjadi di Pulau Jawa,’’ Kata Salah seorang relawan MDMC Pacitan, Aris Nurhadi, saat membagikan pengalamannya bertugas di Lombok pada wartawan. 

Gempa yang mengguncang wilayah Lombok Utara cukup merusak. 90 persen sarana infrastruktur dan perumahan warga di Kecamatan Gangga, Lombok Utara, rusak berat. Ditengah kondisi yang serba terbatas masyarakat harus menghadapi serangkaian guncangan gempa susulan. Gempa besar 7 SR mengubah suasana menjadi mencekam. 

“ Menyelamatkan dan meyakinkan warga ditengah guncangan gempa jadi pengalaman tak terlupakan. Disatu sisi menjaga keselamatan diri, pada sisi lain bertanggung jawab atas keamanan masyarakat. Tidak mudah menghadapi situasi itu. Tetapi kondisi masyarakat menguatkan misi kemanusiaan para relawan,” tambah Aris.

Aris mengaku pengabdiaannya di lokasi gempa Lombok selama dua pekan tidak berarti apapun jika dibandingkan dengan penderitaan masyarakat korban bencana. Sehingga tidak ada pilihan baginya, kecuali terus bersyukur kepada sang maha pencipta. 

“Bersyukur dan bersyukur. Semoga kita dijauhkan dari bencana dahsyat seperti di Lombok,” pungkasnya. (ej/jo)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form