Empat Rumah Warga Glingangan Terkena Dampak Tanah Gerak

Sindopos.com - Cuaca Buruk Akibatkan Banyak Bencana Di Pacitan.

tanah-gerak-di-desa-ngglinggangan-pringkuku
Ilusttrasi : Tanah Gerak Di Desa Ngglinggangan Pringkuku

Dampak Tingginya Curah Hujan dalam dua pekan terakhir ini mengakibatkan warga masyarakat menjadi was-was, Apa lagi bagi Warga yang tempat tinggalnya di lereng bukit maupun di bawah tebing, Nengingat bnyaknya musibah tanah longsor dan tanah bergerak sehingga warga lebih baik mengungsi ketempat aman untuk menghindari hal-hal yang tidak di ingin kan.

Hal ini terjadi pada empat rumah warga yang berada di Rt 1 Rw 2 Dusun Ngaluran, Desa Glinggangan, Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan yang terancam longsor, Rumahbtersebut masing-masing milik Toimun, Boningin, Dukut dan Painem, Mereka semuanya sekarang sudah mengungsi ke tempat aman sejak beberapa hari yang lalu. 

Menurut Kepala Desa Glinggangan Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah untuk menangani masalah yang menimpa warga, Misalnya dengan mendatangi lokasi dan membahas penanganannya. Selain itu, juga menjaga kondisi psikologis warga.

"Pergerakan tanah di Dusun Ngaluran itu lebih disebabkan karena terdapat sumber air di dalam tanah. Sehingga, ketika hujan deras turun tanah menjadi labil dan mudah terjadi longsor",Ucapnya.

Terkait persoalan ini, Supriyanto mengaku sudah melapor ke Camat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendapatkan penanganan dari pihak terkait.

Menurut Camat Pringkuku Dodik Soemarsono mebenarkan ada nya laporan dari Kepala Desa Glingangan terkait empat warganya yang sudah mengungsi karena tanah gerak di sekitar rumah empat warga tersebut.
"Kami sudah laporkan juga ke BPBD Pacitan dan aparat terkait untuk mendapatkan penangan masalah tanah gerak di wilayah pringkuku", Ucapnya.(7/12)

Selain empat rumah warga, tanah gerak juga mengancam jalan desa yang menghubungkan antara Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku dengan Desa Gondosari, Kecamatan Punung,Titik retakan berada di Dusun Krajan, Desa Pelem dengan panjang sekitar 200 meter. Selain itu, lahan persawahan milik warga juga mengalami retak-retak.Pungkas Dodik.(Tyo)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form