Sindopos.com - Pro Kontra Seleksi Pendamping Proffesional Kemendesa PDTT Sudah Diluar Batas.
BNPD Difitnah Sebagai PKI Baru Di Media Sosial. |
Polemik terkait proses seleksi pendamping proffesional Kemendesa PDTT terus berkembang dan bahkan sudah mengarah pada sarkasme SARA. Di media sosial khususnya facebook, perseteruan antara pro seleksi dan kontra seleksi terlihat saling memberikan analisa dan opini.
BNPD yang merupakan asosiasi yang dibangun dari para Eks - PNPM sejak semula menolak proses seleksi ulang Pendamping Proffesional dengan melakukan Aksi Nasional di Jakarta serta menyuarakan Pernyataan Sikapnya Melalui Press Release di berbagai media.
[ads-post]
[ads-post]
Melihat gerakan yang massif ini kemudian mendapat perlawanan opini di media sosial. Yang disesalkan adalah dimana perseteruan ini sudah dikaitkan dengan atribut dan identitas partai terlarang di Indonesia. Isu komunis yang akhir - akhir ini mencuat dimanfaatkan untuk menyudutkan BNPD yang dituding sebagai manifestasi PK Baru. Lihat pernyataan Sebuah Akun dengan Nama Ayu Rahayu dibawah ini :
Statsu Ayu Rahayu Di Media Sosial Yang Menyudutkan BNPD Sebagai Kebangkitan PKI |
Dalam Status tersebut Ayu Rahayu Sebagai nama yang digunakan sebagai pemiliki akun bahwa "Mereka adalah musuh dan harus diganyang".
Lebih keras lagi Ayu Rahayu membuat statement terkait BNPD diakhir statusnya di media sosial facebook "Kecurigaan saya cukup kuat. Mereka ini berafiliasi ke tokoh-tokoh kiri. Dilindungi dan didukung tokoh kiri. Basisnya di Jawa tengah pula. Ideologi kiri itu identik dengan komunis, Marxisme-Leninisme, PKI.
Kalau orang BNPD ini ternyata PKI baru, tidak ada kata lain, kecuali GANYANG PKI BNPD!!"
Melihat hal ini pun kemudian mendapat reaksi keras dari apra netizen di media sosial.