Booming Bang Jarwo Bakal Berhenti Jika Rupiah Tidak Segera Menguat

Sindopos.com - Biaya Produksi Film Animasi Yang Tinggi Memaksa Management Memecat Beberapa Karyawan.

Salah Satu Adegan dalam Animasi Jarwo, Adit dan Sopo
Serial animasi Adit & Sopo Jarwo tengah digandrungi oleh masyarat, terutama anak-anak di Indonesia. Namun, untuk membuat satu episode cerita serial itu, pihak rumah produksi harus merogoh kocek cukup besar.

Apalagi hal ini diperparah dengan kondisi ekonomi yang melambat akibat dari krisis keuangan antara nilai tukar rupiah yang semaikin melemah terhadap Dollar Amerika. Efek dari kebijakan ekonomi Era Presiden Jokowi pun akhirnya dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia mulai dari pebisnis, Pedagang, Rakyat kecil tidak peduli usia  apakah Orang tua, dewasa atau masih anak-anak. 

Manoj Punjabi selaku CEO MD Animation, rumah produksi serial Adit & Sopo Jarwo mengatakan, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat animasi tersebut jauh lebih mahal dari pada memproduksi sebuah sinetron.

"Biaya untuk satu menit (pembuatan) Adit & Sopo Jarwo itu bisa membuat 40 episode sinetron," ungkap Manoj Punjabi saat ditemui di kantornya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Karena itu, MD Animation yang berada di bawah naungan MD Entertainment harus rela memecat sejumlah karyawan untuk menutupi ongkos produksi serial Adit & Sopo Jarwo.

"Memang kami nekat banget untuk bikin serial animasi ini. Bahkan kami, MD Entertainment, sampai harus memecat 200 orang lebih karyawan," terang Manoj.


Meski menghabiskan biaya yang tak sedikit, MD Animation tetap mempertahankan dan siap untuk kembali memproduksi cerita demi cerita serial animasi tersebut.

"Saya percaya ini adalah konsep masa depan. Konsep saya nanti akan create enterpreneur muda di serial dan film animasi," harap Manoj Punjabi.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form