MoU Yang disaksikan Kedua Pemimpin Negara |
Pasca kunjungan kerja Presiden Jokowi Jumat (6/2/2015) Ke Malaysia membawa oleh - oleh berupa nota kesepahaman (MoU) dengan Proton Holdings Bhd, produsen mobil nasional Malaysia.sebagai babak awal rencana pembangunan Mobil Nasional Indonesia. Meski pun hal ini dibantah oleh kalangan istana tetapi isu ini sudah terlanjur berhembus karena backdrop nya sangat jelas tertera Indonesian National Car.
Yang cukup mengagetkan, penandatanganan MoU itu disaksikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia. Kehadiran dua petinggi negara bertetangga ini mengindikasikan penandatanganan MoU tersebut punya bobot yang sangat besar. Artinya, ini bukan sekadar acara teken meneken MoU saja. Lebih dari itu, ini adalah dukungan dua kepala pemerintahan kepada Adiperkasa dan Proton.
Pada tahap awal, Adiperkasa dan Proton akan melakukan studi kelayakan dalam enam bulan ke depan. Kalau hasil penelitian menunjukkan proyek ini layak, kedua perusahaan akan meneken perjanjian usaha patungan. Untuk apa? Untuk membantu Indonesia belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional (mobnas). Jadi, arah MoU ini adalah memproduksi mobnas Indonesia.
Presiden Jokowi dan Menteri Perindustrian Saleh Husin memang sempat membantah bahwa MoU tersebut bukan dalam rangka pengembangan proyek mobnas. Namun Proton dalam siaran persnya yang dipublikasikan Senin (9/2/2015) mengatakan, MoU itu adalah untuk mengembangkan dan memproduksi mobnas Indonesia.
Buat Proton, penandatanganan MoU tersebut bakal menguntungkan pihaknya. Sebab, sejak tahun 2011 hingga 2014, kinerja Proton terbilang buruk. Lihat saja, pada 2011 penjualan di Malaysia hanya 158.657 unit, kemudian turun di tahun 2012 menjadi 141.121 unit. Penjualan terus merosot di tahun 2013 menjadi 138.753 unit dan tahun 2014 hanya 115.783 unit.
Dengan kinerja semacam itu, tentu saja Proton senang bisa memproduksi mobil di Indonesia. Maklum saja, pasar mobil di Indonesia begitu menggiurkan. Tahun lalu, angka penjualan mobil di Indonesia mencapai 1,2 juta lebih. Tahun ini angka penjualan diperkirakan bakal meningkat seiring semakin bertambahnya jumlah orang kaya. Tak heran kalau banyak produsen mobil dunia, seperti dari Jepang, Amerika Serikat, Eropa, Korea Selatan, bahkan India beramai-ramai mengadu peruntungan di sini. Terakhir pabrikan mobil China berkongsi dengan General Motor untuk membangun pabrik Wuling di Indonesia.