Mengungkap Cerita Mistis Di Balik Keagungan Pura Taman Beji

Cerita Mistis Pura Taman Beji

Sindopos.com - Bali. Masih ingat cerita sekitar tahun 2000 an. dimana di Pura ini pernah ada yang melakukan semadi dan mendapat paica berupa Arca, Arca tersebut berukuran sekita 10 cm yang kemudian dibawa pulang dan disimpan dirumahnya dan si istri yang mendapat area sering didatangi oleh ular due yang berwarna hitam dia merasa ketakutan dan disampaikan kepada suaminya akhirnya Arca tersebut dikembalikan lagi ke Pura Taman Beji, sampai saat ini Arca tersebut disimpan di Pura Taman Beji setelah di upacarai yang dipuput oleh Ida Pedanda. Pada waktu perbaikan pelinggih Padmasana yang terakhir dasar letak pelinggih lebih tinggi dari natar Pura ada medal toyo yang tidak bisa dibendung Toyo itu dimohon sebagai toyo Pengleburan.

Cerita ular diyakini oleh para warga sekitar Pura bila Sesuai dengan kenyataan yang dapat dilihat oleh masyarakat sekitarnya, apabila pas rerahinan kadang – kadang ada banyak ular hitam ditelabah jabe pura, ular itu mandi berlilit – lilit dengan temannya bagaikan belut, setelah mandi ular due itu satu persatu menghilang entah kemana perginya.


Pura Taman Beji terletak di Desa Tunjukyang  merupakan salah satu dari wilayah Kecamatan Tabanan, dengan jarak Kota Kecamatan dengan Desa Tunjuk kurang lebih 8 Km dengan jarak tempuh 10 menit dari kota Kecamatan.

Sampai sekarang Puri Taman Beji masih berfungsisebagai tempat upacara adat, selain itu secara umum Fungsi Pura Taman Beji adalah untuk kegiatan
1. Tempat suci untuk sembahyang umat Hindu.
2. Tempat ngebejiang
3. Tempat nunas toyo tabah pemarisudha kalau ada orang yang menunggal di Desa Tunjuk.
4. Tempat ngelukat orang yang kena guna – guna ( munahang ) guna / bebai
5. Nunas toyo solas.
Cerita Mistis Pura Taman Beji

Nuansa sakral Pura Taman beji seakan terasa lengkap ketika dikolaborasikan dengan kesenian sakral yang ada di Desa Tunjuk adalah Wayang Wong, keberadaan kesenian Wayang Wong Kencana di Desa Tunjuk telah diwarisi secara turun temurun sejak sekitar abad ke 18, dimana kesenian Wayang Wong ini dipergunakan sebagai pelengkap dalam upacara yadnya baik Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, Rsi Yadnya, maupun Buta Yadnya.
Cerita lain dari Pura taman Beji adalah “Dulu ada pohon gatep besar dan diyakini angker di Taman Beji Toya Tabah ini. Setiap orang yang hanya melintas saja di jalan sekitar Taman Beji pada malam hari akan merasakan getaran magis. Seluruh tubuh terasa merinding tanpa sebab yang jelas. Apalagi tidak jarang di sekitar pura muncul ular yang jumlahnya sangat banyak seperti belut saling melilit satu sama lain,” papar Jro Mangku Istri Taman Beji.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wayan Sukayasa, putra Jro Mangku Istri, mengenai tengetnya Taman Beji Toya Tabah. Jenis ular yang biasa menghuni seputaran beji tak lain adalah lipi sampi diyakini sebagai rencang pura. Memang ular ini hanya muncul pada hari-hari tertentu  seperti rerahinan Kliwon.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form