Wakil Wali Kota Pontianak Kunjungi ODHA

Wakil-Wali-Kota-pontianak-Edi-Rusdi-Kamtono
Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Edi Rusdi Kamtono selaku Ketua Pelaksana Harian KPA Kota Pontianak melaksanakan agenda rutin, yakni mengunjungi orang dengan HIV/AIDS (Odha), Rabu (20/1). 

Kunjungan ini bertujuan memberikan dukungan dan semangat kepada orang yang positif HIV. Agar tidak ada lagi stigma dan diskriminasi, serta stigma oleh Odha itu sendiri terhadap dirinya, sehingga tidak putus asa dan lain sebagainya.

Kali ini, Edi mengunjungi seorang Odha, ibu rumah tangga yang mengetahui status HIV-nya pada saat menjalani pemeriksaan kehamilan di Puskesmas. Wanita berusia 19 tahun ini merupakan seorang janda karena sang suami telah meninggal lebih dulu.  

Di Kota Pontianak sendiri, setiap ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di puskesmas akan diwajibkan mengikuti tes HIV. Hal tersebut sebegai upaya untuk membongkar fenomena gunung es penularan HIV pada ibu rumah tangga.

Wakil Wali Kota juga didampingi tim KPA Kota Pontianak serta pendamping Odha dari Yayasan Pontianak Plus.

“Pemkot Pontianak sangat berkomitmen untuk memutus mata rantai penularan HIV/AIDS baik dari penularan melalui transmisi seksual maupun melalui penyalahgunaan narkoba, dan pada kunjungan kali ini kami turut prihatin dengan adanya seorang ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV, karena ketidaktahuannya,” ungkap Edi.

Program Penanggulangan AIDS di Kota Pontianak diharapkan dapat mendorong sebanyak-banyaknya masyarakat agar mau tes HIV gratis, yang dilayani di 23 Puskesmas se-Kota Pontianak. Atau di layanan konseling dan tes HIV di RSUD Dr Soedarso, Antonius dan Sungai Bangkong. Yakni dengan slogan, Temukan Odha, Obati dengan ARV dan Pertahankan derajat kesehatan Odha (TOP).

Menurutnya, banyak Odha yang tidak disiplin mengikuti terapi ARV, sehingga mudah berpindah dari stadium HIV ke stadium AIDS. Kondisi itu pastinya akan semakin mempersulit upaya penyembuhan. Ketidakdisiplinan dalam mengkonsumsi ARV tersebut membuat terjadinya resistensi obat dan harus naik ke lini berikutnya. 

Padahal selama ini ARV disediakan gratis, setiap bulannya Odha bisa mengakses di layanan care support dan treatment di rumah sakit yang ditunjuk. “Data membuktikan Odha yang disiplin dan patuh minum ARV, banyak yang sehat bahkan ada yang sudah 16 tahun mengkonsumsi ARV dan kesehatannya sangat baik," terangnya.

Edi pun mengimbau kepada masyarakat untuk mau mengikuti konseling dan tes HIV, serta mengakses informasi yang benar tentang HIV/AIDS itu sendiri. 

Dari data di Dinas Kesehatan Kota Pontianak, temuan HIV/AIDS baru dari Januari-Desember 2016, sebanyak 86 orang HIV dan 42 orang AIDS. Dari 128 orang yang positif HIV itu, 26 orang diantaranya adalah ibu rumah tangga.(HR/tyo)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form