Diduga Karena Depresi,Warga Kecamatan Bandar Gantung Diri

Sindopos.com - Mayoritas Korban Gantung Diri Dilatar Belakangi masalah kejiwaan,Ekonomi,Keluarga dan Akibat Sakit.

ilustrasi-gantung-diri
Ilustrasi Gantung Diri

Persoalan Ekonomi mau pun yang lain nya terkadang membuat seseorang tidak berpikir panjang dan mengakhiri hidup dengan cara tidak wajar. Hal tersebut terjadi di RT/RW 02/VI, Dusun Suren, Desa Tumpuk, Kecamatan Bandar Korban atas nama Bibit (46), Nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon sono yang berada tak jauh dari rumahnya, 5/12 sekitar pukul 05.30 WIB.

Menurut saksi mata di TKP, Hendri dan Mutadi yang merupakan tetangga korban, Bibit ditemukan tewas dalam posisi mengantung di pohon sono tidak jauh dari rumah korban, Melihat kejadian tersebut, kedua saksi tersebut langsung memanggil warga lain dan melaporkan ke Kepolisian Sektor Bandar.


Kapolres Pacitan AKBP Suhandana Cakrawijaya melalui Kapolsek Bandar AKP Djamin menjelaskan bahwa sebelumnya, pada Minggu 4/12 sekitar pukul 17.00 WIB, Korban Bibit meninggalkan rumah nya tanpa pamit dan tidak pulang. “Kemudian keluarga bersama warga mencari korban, dan mendapatkan korban sudah gantung diri di pohon sono dengan sarung di belakang dekat rumah korban,”Ungkapnya

Menurut informasi dari keluarga dan tetangga korban bahwa Bibit sedang mengalami gangguan jiwa atau stres. Kemudian pihak kepolisian memintakan visum ke puskesmas Bandar. “Hasilnya tidak diketemukan  tanda-tanda bekas penganiayaan. Sehingga dipastikan korban meninggal dunia karena gantung diri,” Ucap Kapolsek.

Kasus ini menambah daftar kasus kematian akibat gantung diri di Kabupaten Pacitan, Pada tahun 2014, sedikitnya ada 12 kasus gantung diri, Sedangkan tahun 2015, kasus gantung diri tercatat sebanyak 11 kasus. Hingga bulan September 2016 ini, setidaknya terjadi 10 kasus gantung diri.

Mayoritas korban gantung diri dilatari belakangi masalah kejiwaan,Ekonomi,Keluarga dan Akibat sakit yang tak kunjung sembuh hingga mengakibatkan depresi, Sehingga mengambil langkah mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Sekretaris Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pacitan Masrukin, berpendapat ada dua penyebab utama terjadinya kasus gantung diri di Pacitan. Selain karena sakit, faktor ekonomi juga menjadi persoalan pelik yang mengakibatkan seseorang memilih jalan pintas mengakhiri hidupnya. “Masyarakat yang menderita sakit menahun dan tidak kunjung sembuh, akhirnya frustasi akan biaya pengobatan yang cukup tinggi,” katanya saat di hubunggi via Telephone

Masrukin mengatakan bahwa dinasnya bisa memfasilitasi mengurus jasa pengobatan gratis, seandainya mereka mau melaporkan. “Kami bisa memfasilitasi pengobatan gratis seandainya masyarakat tidak mampu, mau memberikan laporan atas kondisi kesehatan yang dialaminya,” pungkasnya.(tyo)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form