Tantangan Koperasi di Indonesia dan di Daerah, Ketika Koperasi Mulai Mati Suri

 Ketika Koperasi Mulai Mati Suri

Sindopos.com - Saat ini koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua tantangan utama. Pertama,  peningkatan kualitas kelembagaan dan manajemen unit koperasi. Kedua, unit koperasi juga perlu terus kita tingkatkan daya saing dan tidak hanya berperan di tingkat nasional tetapi juga berkelas dunia.

Puluhan koperasi dari berbagai jenis‎, tidak lagi menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya. Menurut data di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopindag) Kabupaten Pacitan, dari 453 koperasi, 60 koperasi diantaranya sudah off tidak menjalankan kegiatannya. Kepala Bidang Kelembagaan, Dinkopindag setempat, Sri Kusumo, mengatakan, dari puluhan koperasi yang saat ini tengah mengalami "mati suri" tersebut dilatari bermacam persoalan. Mulai dari kepengurusan yang tidak aktif, anggota yang sudah bubar, serta tidak tertibnya administrasi. "Intinya secara kelembagaan, mereka sudah tak layak lagi menjalankan kegiatan perkoperasian," katanya, Jumat (27/2).
Karena itu, Kusumo menegaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan te‎rhadap koperasi-koperasi yang selama ini masih aktif. Terutama mengenai kelembagaan, dasar-dasar akuntansi, serta pemahaman regulasi pada pengurus dan pengawas koperasi. Sebab tidak dimungkiri, selama ini masih banyak pengurus koperasi yang masih minim pemahamannya terhadap akuntansi serta regulasi. Perkara koperasi yang sudah mati suri, Dinkopindag, akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pembinaan dan sosialisasi. "Siapa tahu dengan upaya tersebut, aktivitas mereka bisa kembali bergeliat. Meski peluangnya sangat kecil. Sebab secara kelembagaan kepengurusannya sudah tidak ada lagi," tandasnya.
Dikesempatan Lain Agus Hariyanto, seorang pelaku dan penggerak Pemberdayaan Masyarakat di Jawa Timur menyatakan pendapatnya terkait Koperasi ini. Menurutnya "Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan  bangsa Indonesia. (Yun)
Yuniardi Sutondo
(Yuniardi Sutondo-Pacitan)
Kontributor Sindopos.com

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form