Penerbitan Buku Bupati Pacitan "Tabah Membawa Berkah" sempat menuai kontroversi.

Buku Bupati Pacitan "Tabah Membawa Berkah"

Sindopos.com - Ketenangan masyarakat Pacitan, sedikit terusik. Itu seiring beredarnya buku karya salah seorang pensiunan PNS yang berkisah tentang sekilas perjalanan karier Bupati Indartato, selama hampir lima tahun memimpin Kabupaten Pacitan. Di beberapa halaman dari buku bertajuk "Tabah membawa berkah" tersebut, sempat terselip kalimat-kalimat kontroversi yang mengakibatkan ketersinggungan sejumlah pihak. Sepenggal kisah yang sempat ditorehkan penulisnya, dinilai sebagai bentuk pelecehan dan pengkhianatan sejarah.
‎Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, setempat, Ronny Wahyono, menegaskan, tidak ada penulis yang bertujuan tidak baik. Semua pengarang, penulis buku, ataupun wartawan, pasti dilatari dengan pemikiran positif. ‎"Semua bergantung pemahaman dari pembacanya. Namun saya tegaskan, tidak ada penulis yang punya tujuan jelek," kata Ronny, menyikapi bergulirnya pro-kontra terbitnya buku bertajuk "Tabah membawa berkah" Senin (23/2).
Politisi yang juga duduk sebagai Ketua DPRD tersebut mengungkapkan, semua terpulang kembali kepada subjek yang diceritakan oleh penulis didalam buku itu. Kalau memang ada yang tidak pas, bisa saja dilakukan revisi atau catatan-catatan khusus yang akan diterbitkan pada jilid selanjutnya. "Saya rasa, persoalan tersebut tidak patut dibesar-besarkan. Sebab buku itu berkisah tentang perjalanan hidup dan karier seseorang. Pas atau tidaknya, hanya penulis dan objek yang ditulis yang lebih mengetahuinya," tegas Ronny.
Lebih lanjut, putra kandung mantan Bupati H. Suyono itu mengatakan, persoalan kecil seperti itu diharapkan segera mereda. Masyarakat diimbau tetap menjaga soliditas dan sinergitasnya. Sebab pada dasarnya, pembangunan akan berhasil diawali dari persatuan dan kesatuan masyarakatnya. "Jadi jangan terpecah belah hanya gara-gara persoalan kecil tentang beda tafsir sebuah buku," imbaunya, kemarin.

Lebih lanjut, Ronny mengatakan, masalah seperti itu diharapkan tidak berkepanjangan. Sebab maksud penulis, tidak untuk mendiskreditkan pihak manapun. Buku dengan sampul bergambar Bupati Indartato menaiki sebuah perahu tersebut, banyak bertutur tentang kisah nyata seorang kepala daerah selama memimpin Pacitan. (Yuniardi Sutondo-Pacitan).

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form