Mengungkap Dana 'Siluman' APBD DKI untuk Beli UPS Miliaran Rupiah

APBD DKI untuk Beli UPS Miliaran Rupiah

Sindopos.com - Harga UPS (Uninterrupted Power Supply) sebenarnya tak mahal-mahal amat. Coba saja tengok di toko atau searching di toko online, harga satuannya tak mahal-mahal amat. Paling mahal juga hanya Rp 10 juta.

Nah, harga UPS ini aneh bin ajaib untuk satu sekolah saja di Jakarta Barat bisa mencapai miliaran rupiah. Apa iya satu sekolah di Jakarta Barat butuh UPS berharga miliaran rupiah, butuh berapa banyak UPS?
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) murka saat menemui 'dana siluman' dalam APBD 2015. Mantan Bupati Belitung Timur itu menyebut pengadaan UPS (Uninterrupted Power Supply) di setiap sekolah dan kantor kelurahan/kecamatan se-Jakarta Barat yang mencapai miliaran rupiah.
"Yang pasti untuk UPS ada Rp 330 miliar. Hanya sekolah. Makanya dia tender, dia (untuk) pinter menang Rp 5 miliar. Lebih murah dari Rp 6 miliar," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/2).

"Saya sabar menunggu, 2013 ketemu 2014 masih ada anggaran siluman seperti ini. Nggak mungkinlah sekolah minta UPS, saya kira kepala sekolah nggak segila itu. Ini bisa untuk perbaiki sekolah yang 48 persen itu hancur," lanjutnya.

Sementara itu di pihak lain Nama Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 41 di Jalan Harsono RM Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masuk sebagai sekolah yang akan menerima pengadaan uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 6 miliar. Kepala Sekolah SMP Negeri 41 Afrisyaf Amir mengaku tidak pernah mengajukan hal tersebut.

"Saya tidak tahu soal itu. Kami juga tidak pernah mengajukan," kata Afrisyaf kepada Kompas.com, di kantornya, Jumat (27/2/2015). 

Afrisyaf menjelaskan, mengenai pengadaan alat, bukan pihak sekolah yang menentukan, apalagi mengenai anggaran Rp 6 milar yang disebut untuk mengadakan peralatan tersebut. Itu, menurut dia, merupakan kewenangan Dinas Pendidikan DKI. 

"Kegiatan dengan anggaran yang seperti itu bukan ranah kami. Hanya melakukan tugas mengajar, mengawasi kegiatan belajar mengajar, dan memperhatikan kelangsungan di sekolah," ujarnya.

Afrisyaf mengatakan, sekolah hanya menerima apabila ada kiriman peralatan untuk kegiatan belajar mengajar. "Namanya, sekolah dikirim alat pendidikan sesuai pendidikan kita, dalam artian kita menerima," ujar Afrisyaf. 

Afrisyaf pun mengaku tak tahu apa fungsi UPS. Sekadar informasi, UPS adalah alat untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama tidak berfungsi. Biasanya alat ini digunakan untuk perangkat komputer pada saat listrik padam. (Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman")

Afrisyaf mengaku kaget nama sekolahnya tiba-tiba muncul di media terkait hal ini. Ia baru mengetahuinya saat membaca media pada Rabu (25/2/2015). "Kami sendiri tahu setelah baca di media. Ya, kagetnya kenapa nama sekolah saya masuk," ujar Afrisyaf. 

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form